Belajar, Belajar Dan Belajar Menulis Setiap Hari
Resume Materi
Keduapuluh Tiga
Belajar, Belajar
dan Belajar Menulis Setiap Hari
Tanggal : 29
April 2020
Waktu : 13.00 -
15.00
Narasumber : Dr.
Uswadin
Belajar, Belajar Dan Belajar Menulis
Setiap Hari. Itulah tema belajar menulis online kali ini. Narasumber adalah
beliau Dr. Uswadin.
Biodata Lengkap narasumber kali ini :
Berikut ini cerita beliau sebagai seorang
penulis.
Ketika Ide muncul saat saya sedang santai
dan karena khawatir hilang, maka langsung saya ambil ballpoin dan buku kecil
utk mencatat poin2 apa yg terlintas dalam kepala.
Setelah poin2 tersebut tertulis
maka...pada waktu dan suasana yang tepat kita bisa tulis ide tersebut.
Setelah jadi, tulisan seperti ini:
Mengambil
Hikmah dibalik Pandemi Covid-19
Adanya
sebuah keyakinan bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini adalah karena
Allah swt akan memberikan hikmah di dalamnya. Allah telah berfirman dalam kitab
suci yang artinya : Tidak ada sesuatu yang sia-sia dari penciptaan Allah (QS 3:
191). Allah berkehendak atas segala sesuatu yang terjadi di bumi ataupun di
langit, karena Dia adalah maha berkehendak (QS 85:16).
Peristiwa
terjadinya Corona Virus di daerah Wuhan China di penghujung tahun 2019 dan
akhirnya melebar hampir menyentuh seluruh negara di dunia sehingga menjadi
wabah pandemik yang dikenal dengan Pandemik Covid-19.
Wabah
virus Corona telah merubah dunia secara mendadak, suasana keramaian yang semula
terjadi di seluruh belahan dunia menjadi kesunyian yang merata, aktivitas
sekolah dan perkantoran di rubah menjadi bekerja dan belajar di rumah,
perusahaan dan industri terpaksa berhenti sesaat, dan beberapa berdampak
lahirnya pemutusan hubungan kerja (PHK), pertumbuhan ekonomi melambat dan
berimbas kepada menurunya kemampuan ekonomi masyarakat khususnya masyarakat
kalangan bawah. Bahkan aktivitas keagamaan yang sakral pun yang semula
dilakukan di tempat ibadah dilaksanakan di rumah. Bekerja dari rumah, belajar
dari rumah, dan belajar di rumah (work from home and home learning).
Kebijakan
social distancing dan physical distancing yang diterapkan dengan adanya
karantina wilayah atau pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dalam rangka
mencegah penularan telah diterapkan di berbagai daerah. Karena pola penyebaran
virus ini sulit dideteksi sehingga menghindari kontak langsung dengan orang
lain pada saat sekarang sangat disarankan. Semua orang mempunyai potensi untuk
menularkan virus ini, karena penyakit ini kadang ditularkan oleh Orang Tanpa
Gejala (OTG) yang telah berinteraksi dengan orang yang terpapar virus. Penyakit
ini memang tidak memandang strata sosial, pejabat tinggi atau rakyat biasa,
ras, negara, bahkan agama, semua memiliki potensi yang sama terpapar.
Negara-negara maju dan terkenal bersih di Eropa dan Amerika-pun tidak luput
dari virus ini. Bahkan menurut data Worldometer per 24 April 2020 pukul 00:31
GMT, Amerika menjadi episentrum wabah ini karena korban yang sangat banyak dan
jumlah positif mencapai 879.598 kasus, meninggal 49.812 dan sembuh 85.679
orang.(https://www.worldometers.info/coronavirus/country/us/).
Kebijakan-kebijakan
strategis telah diambil oleh pemerintah negara-negara di dunia, tidak
terkecuali Indonesia untuk dapat menekan penyebaran virus corona dan mengatasi
dampak-dampak yang timbul dari akibat virus. Beberapa langkah tersebut antara
lain menerapkan PSBB, menetapkan Work From Home, belajar di rumah (home
learning), menyiapkan Rumah Sakit Darurat, Pembatasan angkutan umum, keharusan
menggunakan masker, memberikan bantuan sosial kepada warga terdampak, dan yang
terakhir adalah pelarangan mudik menjelang lebaran yang merupakan tradisi turun
temurun di Indonesia.
Hal-hal
di atas merupakan dampak-dampak yang muncul karena adanya wabah virus Corona
ini. Namun dibalik itu semua ternyata ada dampak-dampak positif yang
ditimbulkan oleh adanya virus corona ini bagi manusia, bumi dan alam semesta.
Beberapa dampak positif atau hikmah yang muncul antara lain:
Ø Lahirnya
kembali kesadaran akan pentingnya peran pendidikan di keluarga, bahwa peran
orangtua dalam mendidik anak, adalah kewajiban yang utama dan pertama.
Ø Kedekatan
dan keakraban keluarga semakin erat, dalam kondisi biasa, anak-anak kurang
mendapat perhatian orangtua karena kesibukan orangtua di luar rumah untuk
mencari penghasilan/ berusaha. Namun dengan work from home, orang tua dapat
menemani anak-anak dan bersama di rumah dalam waktu yang cukup lama.
Ø Kesadaran
kebersihan masyarakat semakin membaik dengan lahirnya kesadaran mencuci tangan
dan menerapkan pola hidup bersih, bijak pada saat batuk dan bersin serta adanya
kerja bakti membersihkan rumah dan lingkungan serta penyemprotan disinfektan di
lingkungan.
Ø Adanya
kesadaran dari masyarakat bahwa mendidik anak ternyata berat, banyak orangtua
selama home learning merasa kesulitan mendampingi anak-anaknya belajar di
rumah. Mereka ingin segera kondisi normal sehingga anak-anak bisa kembali ke
sekolah dan belajar di sekolah. Demikian pula dengan anak-anak yang merasa
belajar di sekolah lebih menyenangkan, karena bisa bertemu dengan kawan-kawan,
guru dan lingkungan yang lebih luas.
Ø Guru-guru
menjadi akrab dengan teknologi untuk pembelajaran, yang semula belum terbiasa
menggunakan berbagai aplikasi dan beberapa tools untuk e-learning atau
menggunakan gawai untuk pembelajaran maka sekarang hampir semua guru menjadi
akrab menggunakan perangkat tersebut, ada yang menggunakan aplikasi dari
google, ada zoom cloud meeting, web sekolah, whats app group, email dan
lain-lain. Tuntutan pelayanan dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama
Belajar dari Rumah (BDR) maka guru mau tidak mau harus menggunakan TIK dalam
pembelajaran.
Ø Polusi
udara di kota-kota besar dunia menurun dan udara lebih sehat dan bersih.
Beberapa negara di dunia dilaporkan bahwa kualitas udara dengan kebijakan work
from home yang membatasi aktivitas manusia. Menurut data Satelit Copernicus
Sentinel-5P baru-baru ini memetakan polusi udara di Selruh Eropa serta China
mengungkapkan adanya penurunan yang signifikan dalam konsentrasi nitrogen.
(liputan6.com)
Ø Bumi
semakin menjadi lebih baik karena getaran bumi semakin berkurang. Dikutip
detikINET dari CBS, periset yang memantau pergerakan Bumi menyebut bahwa
disetopnya sistem transportasi, bisnis dan kegiatan manusia lain berkolerasi
dengan getaran Bumi lebih rendah dari biasanya.
Ø Menurunnya
emisi gas rumah kaca dan perbaikan lapisan Ozon. Sebagaimana dilansir dari
Tehran Times, sejak awal 2020, banyak orang mengalami hal tak terduga. Untuk
pertama kalinya secara berturut-turut, emisi gas rumah kaca, konsumsi bahan
bakar fosil, lalu lintas udara, darat dan laut secara drastis telah menurun.
Keadaan tersebut membuat emisi gas rumah kaca pada Maret 2020 menjadi sama
kondisinya dengan 1990-an, yaitu 30 tahun yang lalu. Menurut Darvish,
menurunnya pergerakan manusia di alam dan lingkungan luar ruangan secara signifikan
mulai mengurangi jumlah polusi suara dan gempa bumi. ( https://www.kompas.com/global/read/2020/04/22/064100670/bumi-rayakan-kondisi-terbaiknya-di-tengah-wabah-virus-corona?page=all.)
Ø Satu
hal yang baik dari adanya musibah corona adalah, munculnya solidaritas sosial
yang tumbuh di kalangan masyarakat. Kesadaran berbagi kepada yang membutuhkan
muncul di berbagai komunitas dan masyarakat. Ada pesan yang menarik dari
peristiwa ini, walaupun fisik berjauhan namun hati dan perhatian selalu
dekat.
Ø Kesadaran
membantu para petugas kesehatan yang dilakukan oleh beberapa kalangan
masyarakat karena adanya kesadaran bahwa para petugas kesehatan adalah garda
penting dalam mengatasi dan menyembuhkan wabah covid-19. Bantuan berupa Alat
Pelindung Diri (APD) yang semakin mahal harganya karena terbatasnya persediaan,
bantuan masker serta hand sanitizer sampai kepada bantuan baerupa makanan dan
minuman serta buah-buahan untuk mendukung stamina para petugas kesehatan.
Kondisi ini baru terjadi saat adanya wabah virus corona ini, dan sebelumnya
masyarakat sangat jarang membantu petugas kesehatan dalam kondisi normal.
Demikianlah beberapa hikmah yang dapat
diambil dengan adanya wabah virus corona. Banyak kejadian yang menyedihkan
namun tidak sedikit juga yang memberikan kabar kegembiraan dan kebaikan bagi
kehidupan manusia pada masa mendatang. Yang utama bagi kita semua sekarang adalah,
tetap berpikir positif, menjaga kesehatan, menggunakan masker jika keluar, jaga
jarak dan lebih baik di rumah (stay at home and keep health), serta peduli
dengan masyarakat yang membutuhkan.
Memasuki Ramadhan 1441 H marilah kita
perbanyak berdoa kepada Allah swt agar musibah covid-19 ini dapat segera
berlalu dari bumi tercinta, dan kehidupan dapat normal kembali dengan suasana
yang lebih sehat, lebih peduli dan lebih bahagia. Pasti ada rencana Allah yang
indah untuk kehidupan manusia yang akan datang. Inna maal usri yusro, wa inna
maal usri yusro. Bersama kesulitan ada kemudahan dan bersama kesulitan ada
kemudahan.
Tulisan yg telah kita buat maka bisa
di bagikan ke publik bisa melalui blog kita atau melalui media sosial yang lain
seperti fb atau media cetak atau online.
Tulisan yang sudah jadi Pak uswadin coba
kirim ke media on line dan alhamdulillah bisa diterima oleh redaksi. Beliau
mencoba kirim ke beberapa media on line dan ternyata diterima juga. Selain
media online beliau juga mencoba dan memberanikan diri untuk mengirimkan
tulisan kita ke media cetak.
Ada kebanggaan tersendiri jika tulisan
kita dapat dimuat apalagi di surat kabar yg sudah populer atau berskala
nasional. Tulisan yang di upload di blog sendiri juga bisa menjadi media informasi
kita. Contoh tulisan yg ditulis di blog pribadi dan bisa di share juga ke
medsos kita seperti facebook atau WAG. Kalau kita terbiasa menulis maka insya
allah kita pun sebagai guru bisa tingkatkan menjadi sebuah buku. Bisa dari buku
pelajaran yang kita ampu.
Karena kita sering menyampaikan hal -
hal tersebut setiap hari jadi akan mudah dituliskan dalam buku. Pengalaman2
dan tulisan2 yg kita simpan dalam blog maka bisa kumpulkan juga menjadi sebuah
buku. Dengan menulis kadang2 ide2 baru muncul dan tidak hanya tulisan kita pun
juga bisa menulis syair lagu yang bisa menjadi sebuah lagu jika dinyanyikan. Selamat
mencoba dan pasti bisa.
Sukses selalu...
Riska Ashar Luthfia Erva, S.Pd.SD
SDN Kendal Rongkop Gunungkidul
Komentar
Posting Komentar