............

Nanar. Sedih. Gelisah. Kata apa lagi yang mungkin mampu mengungkapkan suasana dalam hati sore ini. Diiringi rintik air hujan, suara iringan gitar anak muda di bawah sana menambah pikiranku berkecamuk, bergejolak tidak tahu bagaimana akhirnya.

Ketika aku membaca pengumuman dari menteri Agama, saat aku mendonload edaran dari salah satu grup kajian desa. Sudah demikian parahnya kah? Indonesia....

Butiran air mata tak mampu aku tahan. Ramadhan yang biasa ramai, riuh suara anak mengaji di masjid, berbondong - bondong umat menunaikan ibadah sholat taraweh berjamaah, puluhan anak muda ngabuburit menanti waktu berbuka. Akankah sekarang beda?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menulis Tentang Momen Spesial Kala Mengajar

Kolaborasi Arem-arem Dan Bakwan

Namanya Ceriping Pisang Coklat