Karya Inovasi Yang Lahir Dari Kualitas Diri

Resume Materi Keempat Belas
Karya Inovasi yang Lahir dari Kualitas Diri
Tanggal         : 15 April 2020
Waktu            : 19.00 – 21.00 WIB
Narasumber : Tri Agus Cahyono


Pertemuan keempat belas kali ini kita akan belajar bersama seorang guru muda dari daerah Gunung Kidul. Beliau Bapak Tri Agus Cahyono, M.Pd,  lahir di Pacitan, 22 Agustus 1982. Keseharian bekerja sebagai guru di SD Negeri Belik Tepus Kecamatan Tepus, Gunungkidul. Alamat rumah  RT. 01 RW. 03 Menadi,Pacitan Jawa Timur.

Segudang prestasi telah diraih diantaranya:
1. Guru Berdedikasi Daerah Khusus TK. Nasional Tahun 2016; 
2. Juara I Perlombaan Karya Inovasi Pembelajaran TK. Nasional Tahun 2016 kategori MIPA;
3. Penghargaan Short Course ke Jepang Tahun 2017;
4. Finalis Olimpiade Guru Nasional (OGN) TK. Nasional Guru Kelas SD Tahun 2018. 
5. Finalis Guru Berdedikasi TK Nasional SD 2019
Wah, banyak juga bukan prestasi- prestasi pemateri kali ini ? ( semoga kita juga meraih prestasi sebanyak itu).

Beliau yang sedikit pemalu, rendah hati dan berprestasi ini menyampaikan materi berikut .

Sesuai Tema nya "Karya Inovasi dan Kualitas Diri"
Pada hakikatnya sebuah karya inovasi adalah puncak dari proses belajar seseorang. Sesuai taksonomi Bloom yg telah direvisi oleh Krathwool
Ada 6 tahapan berfikir kognitif yaitu:
1. Mengingat (C1)
2. Memahami (C2)
3. Menerapkan (C3)
4. Menganalis (C4)
5. Mengevaluasi (C5)
6. Menciptakan (C6)
Dalam taksonomi tersebut Karya inovasi adalah sebuah tahapan puncak dari proses berfikir.
Jadi ketika kita menginginkan sebuah karya inovasi yang baik, maka kita tidak boleh melewati tahapan2 tersebut.
Jangan sampai kita berinovasi tapi:
1. Tidak tahu ilmunya
2. Tidak paham maksudnya
3. Tidak pernah menggunakan
4. Tidak bisa menganalisis bagian2nya
5. Tidak bisa menilai kelebihan dan kekurangannya
Jadi intinya jika anda ingin menciptakan karya inovasi maka anda harus belajar menguasai materi keilmuan dari karya tersebut.
Ketika final lomba Karya Inobel yg dinilai bukan sekedar bagaimana karya tersebut atau karya tulisnya tetapi yg paling penting dan lebih utama adalah bagaimana penciptanya/inovatornya yg akan ditelisik oleh dewan juri melalui presentasi dan tanya-jawab.
Nah bagaimana cara kita belajar untuk meningkatkan kualitas diri dan sekaligus menciptakan sebuah karya inovasi adalah dengan bekerja. Belajar kita lakukan pada saat mengajar. Cara belajar paling baik adalah dengan mengajar.

Pertanyaan-pertanyaan di pertemuan ini diantaranya:

Apa yg membuat bpk tertarik melakukan inovasi pemeblajaran di kelas bapak?
Jawaban : Ketika kita berC1 sd C5 ada sebuah kepuasan. Setelah kita belajar, mengingat, memahaminya, menerapkannya, menganalisisnya, kita pasti mengevaluasinya (kekurangan dan kelebihan). Disitulah rasa ketidakpuasan akan muncul,dan daya cipta kita sebagai manusia ( kreativitas) akan muncul. Nah sekarang bagaimana kita memilih bidang yang akan kita buat inovasinya. Kuncinya "APIK" (dikutip dari Pak Arif Edi):

1. Asli (jangan menjiplak)
2. Perlu (benar2 dibutuhkan)
3. Inovative
4. Konsisten

Pada kesempatan ini ditunjukkan contoh karya inovasi Pak Agus yg mendapatkan penghargaan inobel 2016. Namanya media "Planetarium Bekam". Media ini adalah hasil dari ketidak puasan terhadap media konvensional yg selama ini kami gunakan. yaitu globe. Bertahun – tahun menggunakan globe hasilnya selalu biasa-biasa saja.

Anak tidak tertarik/kurang termotivasi dan prestasi belajar kurang memuaskan. Prestasi kurang lebih disebabkan kurangnya motivasi. Motivasi rendah lebih disebabkan materi bukan pada zona motivasi (jangkauan anak). Zona motivasi anak itu adalah sesuatu yg menantang namun bisa dikerjakan.
Jadi jika materi terlalu sulit dan terlalu mudah maka dipastikan anak kurang termotivasi. Ketika menggunakan globe dalam pembelajaran IPA untuk menerangkan materi pergerakan Bumi & Bulan, anak dipaksa berfikir sangat abstrak. Jadi penasaran dengan media ini. Fungsi media ini adalah mempermudah observasi. Ketika anak memperbandingkan globe yg diperagakan dengan lampu senter dan mengakomodasikan dengan kejadian sebenarnya antara Bumi, matahari, dan bulan sangat sulit. Disinilah ketidakpuasan terhadap globe muncul.

Kelebihan:
1. Model yg paling sesuai
2. Ada di sekolah
3. Mudah digunakan
4. ...dll

Kekurangan:
Tidak bisa menampilkan bagaimana kenampakan langit dari bumi saat diperagakan.
Meskipun anak kelas 6 sudah mampu berfikir abstrak namun kemampuan tersebut masih terbatas
Khusus pada gerak semu atau bukan gerak sebenarnya anak sangat kesulitan untuk menerima konsep tersebut.
Semisal Gerak semu harian matahari
Kita menyampaikan ke anak bahwa gerak semu harian matahari. Matahari tidak bergerak tetapi yg bergerak adalah bumi.


Pertanyaan selanjutnya dari peserta yaitu:

  1. Apakah karya inobel yang juara mesti ada unsur TIK- nya...? Pak Azis guru di Demak. Jawaban : Selamat malam Pak @Aziz Demak. Tidak selalu, tergantung kebutuhan. Karya manual sederhana namun idenya luar biasa akan dapat melebihi karya yg berbasis TIK
  2. Boleh ceritakan  lebih dalm karya inovatif  yang pernah anda buat sampai dikenal  dan mendapat prestasimu itu?Pak Simon Kupang. Jawaban : Selamat malam Pak Simon Kupang. Iya tentu akan kita bahas. Kelebihan dari sebuah karya bukanlah dari sifat modern atau tradisionalnya tetapi lebih kepada kebermanfaatan, ide, dan kemudahan untuk digunakan dan direplika oleh orang lain. Meskipun karya berbasis TIK kelihatan lebih keren tetapi sulit untuk ditiru dibuat oleh guru lain atau sulit diaplikasikan di daerah2 tertentu maka nilainya akan kurang. Kelemahan globe tadi adalah tidak bisa menampilkan bagaimana gerak semu matahari. Sehingga menjadi sulit bagi anak. Maka anak akan lemah motivasinya untuk terus belajar. Itu kendala yg harus diselesaikan. Nah dimana saya dapat ide? Untuk menyelesaikan masalah tersebut. Bisa langsung dijelaskan untuk mengatasi kendalanya. Saya coba  jelaskan lewat tulisan. Aktifitas saya dengan kamera sangat tinggi.Hampir setiap kegiatan saya rekam foto dan video. Kerja sama guru dan kepsek  di sekolah melihat  dan mendukung prestasi saya. Mereka adalah rekan yang luar biasa, sangat mendukung dan membantu saya dalam mengikuti kegiatan2 di luar sekolah. Ketika kita merekam video dengan kamera action cam misalnya. Kita menggunakannya dalam kondisi bergerak. Maka ketika kita memutar videonya hasilnya benda yang kita shot kelihatan bergerak padahal aslinya tidak bergerak dan kamera merupakan alat optik yang menyerupai kinerja mata. Saya mempunyai ide memasang kamera pada globe sebagai pengganti mata kita.
Lebih lanjut Pak Tri Agus menjelaskan. Menurutnya alat peraga  adalah bagian dari media
Itu ketika beliau naik wahana cangkir (komedi putar) di Dufan. Teko kondisi sebenarnya tidak bergerak. Tetapi dalam video bergerak. Keren banget  pasti siswanya  seneng dan motivasi akan timbul. Itulah yg bisa dimanfaatkan untuk menjelaskan gerak semu. Teko sebagai matahari sedangkan kamera adalah mata yg ada di bumi.  Nah, coba tonton video tersebut sambil tiduran berulang2. Dan jadikan HP Bapak/Ibu sebagai kenampakan langit. Teko akan muncul dari samping kiri ke kanan dan menghilang. Nah itu mirip dengan gerak semu harian matahari. Maka kamera yang dipasang harus bisa live menampilkan kenampakan langit.
Nah Pak Agus berpikir bagaimana supaya hal tersebut bisa ditampilkan di kelas.Kamera dihubungkan ke laptop dan saya hubungkan ke proyektor (LCD) saya sorotkan ke langit2 kelas. Maka jadilah planetarium bekam. Bekam = Globe berkamera. Cara menggunakan dalam pembelajaran seperti menggunakan globe biasa.

Kunci Inovasi
1. Menemukan baru
2. Menyempurnakan yang lama
Minimalkan administrasi, lebih ke hal2 aplikatif dalam mengajar, ingat kita adalah guru, tugas utama kita mengajar, administrasi kebanyaka hanyalah formalitas jadi utamakan administrasi yg penting2 saja. Pendaftaran inobel adalah melalui seleksi karya tulis, maka buat karya tulis secara APIK. Judul yg menarik, segar/baru, berbeda dari yg lain dan tentu saja harus lolos uji smiliarity maksimal 30% turnitine. Karya tulisnya yg paling bagus adalah karya pengembangan (Research & design). Kalau tidak bisa lebih baik best practise. Tidak perlu banyak fungsi tetapi berpengaruh dan mempunyai rentetan keberhasilan dalam menyelesaikan masalah.


Kesimpulan dari pemateri kali ini yaitu:
Dalam berinovasi jangan memikirkan masalah yg bersumber dari luar seperti lingkungan sekolah, sarana dan prasarana, dll, tetapi FOKUS pada KOMPETENSI DIRI itulah yg akan memudahkan kita menemukan hal2/ide penting yg membantu keberhasilan pembelajaran. Sehingga tidak hanya inobel yg kita dapat,.. OGN akan dapat, Gupres juga akan kita dapat. Jadi tingkatkan kualitas diri untuk karya yang berkualitas.





Riska Ashar Luthfia Erva
Instansi : SDN Kendal Rongkop Gunungkidul DIY

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menulis Tentang Momen Spesial Kala Mengajar

Kolaborasi Arem-arem Dan Bakwan

Namanya Ceriping Pisang Coklat