Semur Jengkol Amit - Amit


Apaaaa?? Semur jengkol? Oh, tidakkkkkk!!!!! Hemmm jangankan makan, mendekati pun aku tak mau. Bukan apa - apa, geli saja sepertinya dengan bau yang menyengat. 

Eits, itu ceritaku dulu ya, sebelum tahu cara menghilangkan bau jengkol. Namun, setelah tahu, waa jadi pemburu jengkol sampai - sampai terjun langsung ke pemilik pohon jengkol. Hehee... Lalu, bagaimana cara menghilangkan bau jengkol saat dimasak ? Simak tips dibawah ini, ya...

1. Kupas Hingga Bersih

Pertama-tama tentunya Anda harus mengupas kulit jengkol yang berwarna kecoklatan. Selaput pada jengkol juga harus dibuang dan dibersihkan hingga tuntas. Cara ini bertujuan menghilangkan rasa pahit pada jengkol.

2. Rendam dengan Air Es

Setelah dikupas bersih, Anda bisa merendam jengkol dengan air es. Cara ini sangat ampuh untuk menghilangkan bau pada sayuran yang satu ini. Anda bisa merendamnya selama satu malam. Selain air es, Anda juga bisa merendam jengkol dengan air kapur sirih atau susu.

3. Rebus Jengkol

Sebelum mengolahnya menjadi semur atau sambal balado, Anda harus merebus jengkol sekitar satu jam. Cara ini berguna untuk menghilangkan pahit dan bau pada jengkol. Merebus jengkol juga bertujuan membuat teksturnya semakin lembut.

Anda bisa merebus jengkol menggunakan daun jeruk purut atau daun jambu biji. Selain itu, Anda juga perlu merebusnya dengan daun salam untuk menghilangkan baunya.

4. Rebus Jengkol Beberapa Kali

Anda bisa merebus jengkol selama beberapa kali. Metode ini bertujuan menghilangkan pahit dan baunya. Jika direbus sekali, bau pada jengkol masih tersisa. Anda bisa membuang air rebusan pertama dan mengganti air baru untuk direbus kedua kalinya.

Nah, itu tadi tipsnya ya. Walau bau sudah hilang dan semur jengkol sangat enak, kita tetap tidak boleh makan secara berlebihan. Jengkol tidak gampang larut dalam air. Hal ini bisa menyebabkan gangguan pada saluran kencing akibat menumpuknya kristal. Selain itu, di dalam jengkol terdapat asam amino yang mengandung racun, sehingga Anda bisa mengalami keracunan jika mengonsumsinya secara berlebihan. Konsumsi lah setidaknya dua kali dalam seminggu. Makan enak, dan tetap sehat.


Riska Ashar Luthfia Erva

Guru SDN Kendal Rongkop Gunungkidul DIY

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menulis Tentang Momen Spesial Kala Mengajar

Belajar, Belajar Dan Belajar Menulis Setiap Hari

Merancang Desain Pembelajaran Modern