Menulis Tentang Momen Spesial Kala Mengajar

Resume Materi Keenam
Menulis Tentang Momen Spesial Kala Mengajar



Kuliah online pertama melalui WAG yang bisa langsung saya simak. Nara sumber adalah  seorang pembicara nasional yang sangat berpengalaman dan juga penulis buku best seller Gurunya Manusia, beliau adalah Bapak  Munif Chotib .

Menurut beliau, mengajar itu yang terpenting ada pada awalnya, pendahuluannya. Harus keren. Yang biasa disebut apersepsi. Jika apersepsi berhasil, biasanya siswa tertarik utk belajar, sehingga kemungkinan besar paham. Yg kedua adalah bagian penutup. Juga harus keren, berupa kesimpulan tentang hikmah dari materi ajar. Ingat secara neurosains, awal dan akhir itu penting dan itu yg 80% teratat di otak siswa kita. Ketiga baru memilih metode yg student center learning. Metode ini tempatnya di tengah. Seperti itu.

Ada perbedaan antara guru keras dan guru tegas. Guru killer adalah sebutan untuk guru keras. Ciri2nya, guru keras berdampak akan dijauhi, dihindari oleh siswa. Namun guru tegas, sebaliknya, akan dirindukan oleh siswanya. Zaman sekarang, siswa kita butuh guru yg tegas. Kedisiplinan yg diterapkan oleh guru tegas akan menjadi unsur siswa suka kepada gurunya.

Ada 3 cara sederhana mejadi guru tegas, 1. Kita menjadi gurunya, orang yg memberikan ilmu. 2. Kita menjadi orantuanya, kita memberikan nasihat2. 3. Kita menjadi sahabat siswa, dengan membuka diri untuk menerima curhat dari siswanya. Hanya yg perlu diperhatikan adalah WAKTU. Kapan kita harus jadi guru, orangtua, dan sahabat siswa2 kita.

Jika kita peka terhadap momen spesial di kelas, maka hal ini sangat berhubungan dengan potensi kecerdasan setiap siswa. terkadang dari momen spesial ini, siswa yg sebelumnya pasif atau kita anggap tidak cerdas, tiba-tiba karena pantikan sesuatu hal, dia menjadi berubah cerdas. Akhirnya kita bersyukur bahwa sebenarnya tidak ada siswa yg bodoh.

Pemaparan Bapak narasumber ini mengingatkan saya kembali sewaktu melakukan PPL mengajar di sebuah sekolah favorit di kota Yogyakarta ketika mengikuti PPG, Pendidikan Profesi Guru, akhir tahun lalu. Ketika itu, saya menghindari ujian mengajar suatu kelas karena kelas itu dianggap ''kelas istimewa'' oleh guru kelasnya. Namun ternyata di luar dugaan saya, anak - anak yang dianggap "istimewa" ini benar - benar membuat saya terharu. Mereka begitu responsif, dan kelas begitu kondusif. Di penutup mengajar, bahkan sampai ada anak yang meminta saya agar menjadi guru di sekolah itu saja. Terimakasih anak-anak hebat, satu pepatah yang membuat ibu sadar,  Tak Kenal maka Tak Sayang.


Riska Ashar Luthfia Erva
Guru SDN Kendal Kec.Rongkop Kab.Gunungkidul 
DIY

Komentar

  1. kuliah online yg keren, https://membangunpersonalbranding.blogspot.com/2020/04/menulis-momen-spesial-kala-mengajar-di.html

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kolaborasi Arem-arem Dan Bakwan

Namanya Ceriping Pisang Coklat